Rumah memang istana bagi pemiliknya. Kesederhanaan dan kenyamanan bergantung pada pemiliknya. Pemiliknya bisa merawat dan menata rumah dengan baik, serta bersyukur atas apa yang dimiliki. Rumah saya baru berdiri dua bulan yang lalu. Rumah kayu dan alasnya masih tanah. Ketika saya akan menyapu melihat tanahnya tidak rata seperti ada lubang cekung. Itu adalah rumah undur-undur. Teringat waktu masih kecil, saya bermain mencari undur-undur sambil bernyanyi khas tentang undur-undur. Saya menulisnya untuk menjadi pengetahuan teman-teman. Selamat membaca semoga bermanfaat.
Hewan
kecil yang tinggal didalam tanah dengan membentuk cekungan ialah undur-undur.
Tanahnya biasanya lembut dan mudah diurai. Rumah undur-undur dibuat dengan cara
memutarkan badan membentuk lingkaran luas dan semakin kedalam semakin mengecil.
Ukuran diameter luarnya sekitar 2 cm. Menurut Mujahid (2013), Undur-undur
termasuk kelas insektisida, subkelas neuropteran, family Myrmeleontidae. Larva
undur-undur banyak ditemukan di tanah yang kering atau berpasir dengn ukuran
antara 2 cm sampai 15 cm.
Undur-undur (Mymeleon sp.), Foto: Tyas Prabawati
Undur-undur memiliki tempat hidup yang tidak mudah dan mengalami metamorphosis sempurna. Menurut tulisan Subagja (2013), tahap metamorphosis undur-undur adalah telur, larva, pupa dan menjadi imago.
Undur-undur memiliki kondisi dan lingkungan
hidup yang terpilih bukan sembarangan. Undur-undur lebih memilih tempat hidup
di tanah yang kering dan terlindungi dari sinar matahari secara langsung dari
pada tanah basah. Suhu optimal undur-undur adalah 270C, dengan
kelembaban udara di sekitar undur-undur adalah 55-56%. Oleh sebab itu tak heran
apabila hewan satu ini membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menemukan tempat
yang cocok dan menggali lubang untuk bersarang. Sebab, apabila tidak cocok
undur-undur akan sulit bertahan hidup.
Keunikan
undur-undur dapat menghibur anak-anak. Anak-anak kecil mencari undur-undur dengan
cara menggalih rumahnya menggunakan lidi, sambil bernyanyi.
“Dur
undur dur undur mak a em kejebur sumur, dang gage dang tulungi selak mati”
Artinya:
Dur undur dur undur ibumu kejebur sumur, segera tolongin keburu mati.
Setelah
mendapatkan undur undur, anak-anak meletakkannya pada telapak tangan dan
menggenggamnya. Undur-undur akan jalan di dalam genggaman, jadi telapak tangan
terasa seperti digelitiki. Hal ini disebabkan kaki undur-undur yang kecil dan
jalannya tersendat (jalan sedikit berhenti). Selama ini undur-undur diketahui
jalannya hanya mundur, ternyata tidak. Undur-undur juga berjalan maju kedepan.
Undur-undur
juga dapat dimanfaatkan sebagi obat, penelitian Susanto DH, et al. (2020) memberikan hasil ekstrak undur-undur dapat digunakan
untuk mengendalikan glukosa darah dan sekaligus menurunkan konsentrasi
hematocrit yang pada umumnya menyertai penderita diabetes militus. Marketplace
media social menawarkan penjualan undur-undur yang ditaksir seharga Rp. 500,-
per ekor. Pembelian setiap toko mencapai angka ribuan. Hal ini menujukan minat
pemanfaatan undur-undur banyak.
Undur-undur
merupakan hewan kecil, tapi memiliki banyak manfaat. Undur-undur dapat membuat
senyuman bahkan tawa anak-anak dan orang yang sembuh dari sakit. Sehingga kita
seharusnya menjaga kelestarian undur-undur dengan tidak merusak sarang, jika
perlu menyediakan tempat untuk perkembangbiakan (penangkaran undur-undur),
serta memanfaatkan secara lestari.
Penulis: Tyas Prabawati, S.Hut
Berikan komentar topik apa yang ingin kamu ketahui ya, sobat pembaca !
Daftar
Pustaka
Mujahid
ZM. 2013. A Combination of Bitter Groud Ethanolic Extract with Ant Lion Larvae
Aqueous Extract for a Blood Glucose-Lowering Agent. IFRJ. 20(2): 851-855.
Subagja
HP. 2013. Lintah dan Undur-undur itu
Ajaib, Obat Ampuh Penyakit-Penyakit Serius. Buku Biru (ID): Yogyakarta.
Susanto
DH, et al. 2020. Pengaruh Ekstrak Undur-undur
(Mymeleon sp.) terhadap Glukosa Darah
dan Hematokrit pada Tikus Diabetes. Jurnal
Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma.
9(2): 209-217.



Edukatif....😍
BalasHapus