Hallo teman-teman, Assalamualaikum Wr.Wb.
Siapa yang gak bahagia berangkat dan pulang kerja melalui jalan yang di sebalah kiri dan kanan jalur berupa pemandangan alam yang indah dan asri? Itu idaman semua orang. Hari itu, saya pulang kerja lebih awal sekitar pukul 10.00 WIB melewati sawah. Disitu, Pak Tani sedang membajak lahan untuk ditanami padi. Pak tani bersemangat sekali, sedangkan terik matahari mulai tinggi. Di sekitar Pak Tani ada sekelompok atau populasi burung kuntul kerbau dan kuntul kecil. Burung-burung itu sedang mencari makanan di lahan berlumpur yang dibajak. Itu yang saya temukan. Saya akan membahas satwa tersebut dengan literature terkait. Yuk membaca sambil membayangkan keindahan alam kita. Semoga bermanfaat.
Satwa
merupakaan binatang yang hidup di alam bebas dan berinteraksi dengan alam. Satwa
menempati suatu tempat atau habitat. Satwa berada pada tempat untuk mencari
makan, tempat tinggal, dan tempat beraktivitas. Menurut Alikodra (2002),
Habitat merupakan suatu kawasan yang terdiri dari berbagai komponen fisik
biotik maupun abiotic yang merupakan kesatuan dan dimanfaatkan sebagai tempat
hidup maupun untuk berkembangbiak bagi maklhuk hidup. Habitat merupakan suatu
tempat dengan setiap unit kehidupan yang berada didalamnya dan mampu melakukan
aktivitas hidup dan mengalami interaksi dengan lingkungannya. Ini disebabkan
karena hewan memmempunyai kemampuan hidup, tumbuh dan berkembang pada kondisi
lingkungan yang sesuai. Komponen habitat yang terpenting bagi kehidupan satwa
harus terdiri atas sumber makanan, tempat perlindungan dan air.
|
|
|
|
Burung
Kuntul Kerbau, Foto: Klik Hijau |
Burung
Kuntul Kecil, Foto: Pixabay.com |
Burung
kuntul kerbau dan kuntul kecil yang saya temukan sedang mencari makan di lahan
sawah, tempat tersebut merupakan habitatnya, diantarannya Desa Jape, Desa
Mlagen, Desa Sumbangrejo dan Desa Pamotan.
Desa ini berada di Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang. Lokasi ini tidak jauh
dari pantai, berjarak sekitar 10 km.
Foto:
Tyas Prabawati
Pantai
merupakan habitat burung kuntul dan burung kerbau kecil sebagai tempat tinggal.
Burung ini tinggal pada pohon-pohon bakau. Pantai terdekat yaitu Pantai Dampo
Rembang, kemudian ke timur terdapat mangrove yang merupakan habitat Burung kuntul besar dan
burung kuntul kecil. Kedua jenis burung ini termasuk dalam burung air. Menurut Jumilawaty
dan Aththorik AT (2006) menyatakan burung air memanfaatkan hutan mangrove
sebagai tempat beristirahat dan hamparan lumpur pada saat pasang surut serta
area lahan basah lainnya seperti tambak dan sawah sebagai tempat mencari makan (feeding area).
Persebaran
burung sampai lokasi pada bulan januari akhir dan awal februari. Daerah ini
hujannya terlambat, sehingga petani membajak tanahnya terlambat. Burung kuntul
kerbau dan burung kuntul kecil berkelompok dengan jumlah seluruhnya kurang
lebih 70 ekor pada setiap lokasi. Menurut Nurcahyani et al. (2016) penyebaran mengelompok terjadi pada spesies Kuntul
kerbau (Bubulcus ibis), Blekok sawah
(Ardeola speciose), dan kuntul besar
(Egretta alba) dimana individu selalu
ada dalam kelompok-kelompok dan sangat jarang terlihat sendiri secara
terpisah. Penyebaran ini umumnya dijumpai di alam, karena adanya kebutuhan akan
factor lingkungan yang sama dari segi makanan dan tempat tinggal. Burung-burung
ini dapat dijumpai ketika pagi hari dan sore hari, untuk mencari makanan. Hasil
penelitian Syahputra et al. (2017)
menyatakan bahwa aktivitas foraging
(mencari makan) burung kuntul meningkat pada pagi hari dan sore hari, sedangkan
siang hari menurun. Siang hari digunakan untuk merawat tubuh (preening).
Uniknya
sekelompok burung yang terdiri dari jenis burung kuntul kecil dan kuntul kerbau
ini tidak saling berebut makanan bahkan saling menyerang (agonistick). Aktivitas menyerang atau memberikan suara terancam,
jika ada predator yang mendatangi habitat dan teritorinya (daerah kekuasaanya).
Rusila (2003) Kompetensi mencari makanan dapat diperkecil dengan adanya
spesialiasi pada masing-masing burung, baik dalam bentuk karakter, morfologi,
sehingga burung dapat mencari makanan yang berbeda-beda ditempat yang sama.
Melihat
Burung Kuntul kerbau dan Kuntul kecil masih ada disekitar kita menunjukan bahwa
tempat tersebut masih asri dan memenuhi kriteria sebagai tempat singgah. Senang
bisa menjumpai secara langsung. Hendaknya kita terus menjaga habitatnya dan
menjaga kelestarian jenis burung bahkan satwa lain yang kita jumpai disekitar
kita. Berani menegur jika ada manusia yang bertindak mengancam kelestarianmya,
demi anak cucu kita dapat melihat keindahan ini.
Penulis: Tyas Prabawati
(KSHE51)
Daftar Pustaka
Alikodra
HS. 2002. Pengelolaan Satwaliar Jilid 1.
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Jumilawaty
E dan Aththorick AT. 2007. Studi Habitat
dan Populasi Bangau Bluwok (Mycteria cinerea) di Percut Sei Tuan Sumatera Utara.
Universitas Sumatera utara.
Nurcahyani
N, Harianto SP, Julyanto. 2016 Studi populasi Burung Famili Ardeidae di Rwa
Pacing Desa Kibang Pacing Kecamatan Menggala Timur Kabupaten Tulang Bawang
Provinsi Lampung. Sylva Lestari.
4(2): 109-166.
Rusila
YN. 2003. Panduan Studi Burung Pantai.
Bogor: Wetland Internasional Indonesia.
Syahputra
MRR, Ginantra IK, Dalem AAGK. 2017. Aktivitas harian burung kuntul kecil
(Egretta garzetta) di Pulau Bali. Biologi
Udayana. 22(1):1-6.

