UMES: Keloid Disembuhkan dengan Bahan Alam BKB (Buih Kayu Bakar)

Jilid Tylingtar
2

 

Hallo teman-teman, assalamu alaikum wr.wb.

Saya menulis tentang pengetahuan tradisional yang saya dapatkan dimasa kecil. Dahulu, saya suka bermain dengan teman-teman di waktu jam istrirahat sekolah  maupun bermain di rumah. Saya tergolong anak yang tidak bisa berlari cepat. Bahkan, saya sering jatuh ketika berlari. Itu disebabkan badanku yang gendut. Hasil dari tekat bermain dan berlari adalah jatuh yang membuat lutut saya terluka. Luka dilutut merupakan luka yang terkenal paling sakit dikalangan anak-anak, karena sembuhnya lama dan lutut tidak bisa ditekuk. Selain itu, menurut ibu saya sebagai seorang wanita hendaknya menjaga kulitnya agar bersih halus dan tidak memiliki bekas luka. Bagimanapun luka sudah ada, rasa bersalah pasti ada. Tiba saatnya mengelopek luka yang sudah kering karena gatal, akhirnya muncul keloid putih bercampur pink. Tak lama Ibu saya memberikan nasehat untuk mengolesi umes. Setiap ibu memasak menggunakan kayu bakar saya duduk menunggu munculnya umes. Kemudian saya mencari informasi secara ilmiah terkaid keloid dan umes, dan menulis untuk berbagi dengan teman-teman. Selamat membaca semoga bermanfaat ya teman-teman.


Foto oleh Bobo.iD

Bekas dari luka atau luka yang belum kering tapi sudah dikelopek. Itu akan membentuk keloid. Keloid merupakan manifestasi dari penyembuhan luka dengan sintesis dan degradasi kolagen yang tidak seimbang. Jaringan parut abnormal ini akan tumbuh melewati batas tepi luka disertai gatal dan bahkan rasa nyeri yang mengganggu pada bagian itu. Keloid sudah dikenal pada zaman dahulu, yang disebut bekas koreng, mur, boleng dll.

Secara tradisional, keloid dapat disembuhkaaan atau dihilangkan untuk mengembalikan kulit yang baru dengan umes atau buih kayu bakar. Umes adalah cairan gelembung yang muncul dari kayu ketika dibakar. Kayu ini biasanya masih basah atau setengah kering. Umes akan keluar dari ujung kayu atau pada bagian potongan kayu. Umes keluar dengan cara mengambil ketika bergelembung atau mendidih, kemudian di oleskan pada keloid.

Temuan orang-orang terdahulu ini telah membuktikan mampu menyembuhkan keloid. Kemajuan pengetahuan dengan penelitian berperan untuk mengetahui kandungan yang terdapat pada Umes atau Buih kayu bakar. Menurut penelitian Kurnia et al. 2018, BKB (Buih Kayu Bakar) mengandung 3 senyawa utama dalam membantu proses penyembuhan luka atau keloid yaitu polifenol, flavonoid dan saponin. Ketiganya masing-masing berpengaruh pada proses penyembuhan luka pada fase inflamasi, proliferasi dan remodeling. Setiap jenis bahan bakar mengeluarkan jumlah buih dengan jumlah yang berbeda-beda. Namun, saya belum menemukan sitasi yang membahas buih dari kayu jati. Kayu yang saya gunakan buihnya adalah kayu jati. Jika belum ada yang meneliti, maka bisa menjadi penelitian baru.

Sekarang banyak produk yang menawarkan solusi mengatasi keloid. Ternyata nenek moyang kita sudah menemukan skincare alami. Sayangnya sekarang sudah jarang yang menggunakan tungku api dengan menggunakan kayu bakar untuk memasak. Meskipun demikian kita harus tetap melanjutkan pengetahuan tradisional ini. Selain lebih murah juga mudah diperoleh hanya dengan membakar kayu bakar. Bahkan kayu bakar yang basah tidak perlu dikeringkan. Jika penasaran selamat mencoba.

Quotes dari saya untuk teman-teman: “Terluka tidak apa-apa, sakit harus dirasa tanpa tertelan masa, maka harus sembuh segera”

Penulis: Tyas Prabawati, S.Hut (KSHE51)

 Berikan komentar topik apa yang ingin kamu ketahui ya, sobat pembaca !

Daftar Pustaka

Kurnia JA, Maulanasari NM, Prasetya AB, Aini IQ. 2018. Penelitian Kandungan BKB (Buih Kayu Bakar) terhadap pemulihan luka kulit. Internet Link: https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://doctorarlan.files.wordpress.com/2018/09/bkb-for-bimfi.docx&ved=2ahUKewi_zrXWjsX2AhWf6nMBHRAgVDmcQFnoECBAQAQ&usg=AOvVaw0tFODeMaW3wHKmUB49_J4

 

Posting Komentar

2 Komentar
Posting Komentar