Hallo teman-teman, assalamu alaikum wr.wb.
Saya menulis tentang pengetahuan tradisional yang saya
dapatkan dimasa kecil. Dahulu, saya suka bermain dengan teman-teman di waktu
jam istrirahat sekolah maupun bermain di
rumah. Saya tergolong anak yang tidak bisa berlari cepat. Bahkan, saya sering
jatuh ketika berlari. Itu disebabkan badanku yang gendut. Hasil dari tekat
bermain dan berlari adalah jatuh yang membuat lutut saya terluka. Luka dilutut
merupakan luka yang terkenal paling sakit dikalangan anak-anak, karena
sembuhnya lama dan lutut tidak bisa ditekuk. Selain itu, menurut ibu saya sebagai seorang wanita
hendaknya menjaga kulitnya agar bersih halus dan tidak memiliki bekas luka. Bagimanapun luka sudah ada, rasa bersalah pasti ada. Tiba
saatnya mengelopek luka yang sudah kering karena gatal, akhirnya muncul keloid
putih bercampur pink. Tak lama Ibu saya memberikan nasehat untuk mengolesi
umes. Setiap ibu memasak menggunakan kayu bakar saya duduk menunggu munculnya
umes. Kemudian saya mencari informasi
secara ilmiah terkaid keloid dan umes, dan menulis untuk berbagi dengan
teman-teman. Selamat membaca semoga
bermanfaat ya teman-teman.
Bekas dari luka atau luka yang belum
kering tapi sudah dikelopek. Itu akan membentuk keloid. Keloid merupakan
manifestasi dari penyembuhan luka dengan sintesis dan degradasi kolagen yang
tidak seimbang. Jaringan parut abnormal ini akan tumbuh melewati batas tepi luka
disertai gatal dan bahkan rasa nyeri yang mengganggu pada bagian itu. Keloid sudah dikenal pada
zaman dahulu, yang disebut bekas koreng, mur, boleng dll.
Secara tradisional, keloid dapat
disembuhkaaan atau dihilangkan untuk mengembalikan kulit yang baru dengan umes
atau buih kayu bakar. Umes adalah cairan gelembung yang muncul dari kayu ketika
dibakar. Kayu ini biasanya masih basah atau setengah kering. Umes akan keluar
dari ujung kayu atau pada bagian potongan kayu. Umes keluar dengan cara
mengambil ketika bergelembung atau mendidih, kemudian di oleskan pada keloid.
Temuan orang-orang terdahulu ini
telah membuktikan mampu menyembuhkan keloid. Kemajuan pengetahuan dengan
penelitian berperan untuk mengetahui kandungan yang terdapat pada Umes atau
Buih kayu bakar. Menurut penelitian Kurnia et
al. 2018, BKB (Buih Kayu Bakar) mengandung 3 senyawa utama dalam membantu
proses penyembuhan luka atau keloid yaitu polifenol, flavonoid dan saponin. Ketiganya
masing-masing berpengaruh pada proses penyembuhan luka pada fase inflamasi,
proliferasi dan remodeling. Setiap jenis bahan bakar mengeluarkan jumlah buih
dengan jumlah yang berbeda-beda. Namun, saya belum menemukan sitasi yang
membahas buih dari kayu jati. Kayu yang saya gunakan buihnya adalah kayu jati.
Jika belum ada yang meneliti, maka bisa menjadi penelitian baru.
Sekarang banyak produk yang
menawarkan solusi mengatasi keloid. Ternyata nenek moyang kita sudah menemukan
skincare alami. Sayangnya sekarang sudah jarang yang menggunakan tungku api
dengan menggunakan kayu bakar untuk memasak. Meskipun demikian kita harus tetap
melanjutkan pengetahuan tradisional ini. Selain lebih murah juga mudah
diperoleh hanya dengan membakar kayu bakar. Bahkan kayu bakar yang basah tidak
perlu dikeringkan. Jika penasaran selamat mencoba.
Quotes dari saya untuk teman-teman: “Terluka tidak apa-apa,
sakit harus dirasa tanpa tertelan masa, maka harus sembuh segera”
Penulis: Tyas Prabawati, S.Hut (KSHE51)
Berikan komentar topik apa yang ingin kamu ketahui ya, sobat pembaca !
Daftar Pustaka
Kurnia JA, Maulanasari NM, Prasetya
AB, Aini IQ. 2018. Penelitian Kandungan BKB (Buih Kayu Bakar) terhadap
pemulihan luka kulit. Internet Link: https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://doctorarlan.files.wordpress.com/2018/09/bkb-for-bimfi.docx&ved=2ahUKewi_zrXWjsX2AhWf6nMBHRAgVDmcQFnoECBAQAQ&usg=AOvVaw0tFODeMaW3wHKmUB49_J4



Makasih infonya
BalasHapusWih, makasih infonyaa.. Emang ga sakit dioles umes? Ga panas ya?
BalasHapus