Masyarakat memiliki dorongan semangat
menyambut lebaran dipenghujung bulan Ramadhan. masyarakat umat muslim di
Kabupaten Rembang memiliki cara yang beranekaragam
sesuai jenis kelamin dan usia. Anak-anak menyukai petasan atau kembang api.
Remaja dan dewasa yang laki-laki menyiapkan tong-tong klek dan karnaval. Serta,
ibu rumah tangga dan perempuan yang ikut serta semangat menyambut lebaran
dengan aneka masakan. Selain itu, kegiatan bersih lingkungan dan menata rumah
dan halaman tidak terlewatkan. Kali ini saya akan membahas keterkaitan dorongan
rasa bersih lingkungan masyarakat desa pada bulan Ramadhan.
Setiap umat muslim merasa bahagia di bulan ramadhan
apalagi momentum lebaran yang dinanti-nanti bisa berkumpul dengan keluarga,
saudara, teman dan tetangga. Menyambut kedatangan mereka, disiapkan makanan dan
tempat yang nyaman. Rumah menjadi tempat yang paling nyaman untuk sehari-hari.
Namun, lebaran lebih meriah dan ramai kunjungan. Pemilik rumah ingin menyiapkan
suasana yang nyaman untuk para tamunya. Sehingga kegiatan bersih lingkungan dan
penataan rumah diperhatikan.
Kebersihan merupakan sebuah cerminan bagi
setiap individu dalam menjaga kesehatan begitu penting dalam kehidupan
sehari-hari. kebersihan lingkungan merupakan suatu keadaan yang bebas dari
segala kotoran dan penyakit, yang dapat merugikan segala aspek yang menyangkut
setiap kegiatan dan perilaku lingkungan masyarakat, dimana kehidupan manusia tidak
bisa dipisahkan baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial (Buhungo, 2012).
Lingkungan secara bahasa
yunani yaitu oikos
artinya Habitat
tempat tinggal atau rumah tempat tinggal. Secara istilah lingkungan berarti
suatu tempat tinggal seluruh alam semesta sehingga terjadi hubungan timbal balik
atau interaksi (Asdiqoh, 2011)
Kebersihan lingkungan
memberikan manfaat untuk tempat, air, udara, dan sampah.
Lingkungan menjadi nyaman untuk ditempati, terhindar dari berbagai macam
penyakit, bebas polusi udara sehingga udara menjadi bersih dan segar.
Dalam Islam telah dikenal
kebersihan adalah sebagian dari iman. Kegiatan bersih lingkungan didasari dari
sebuah hadist.
Hadist menjaga kebersihan:
“An
sa’dibni abi waqqasin ’an abihi ’aninnabiyyi sallallahu ’alaihi wasallama
innallaha tayyibun yuhibbuttayyiba nadifun yuhibbunnadifa karimun
yuhibbulkarama jawadun yuhibbuljawada fanaddifu afnaitakum."
Artinya: "Dari Rasulullah
SAW: Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha
Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia
Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah
tempat-tempatmu." (HR. Tirmizi).
Pada bulan Ramadhan ibu rumah tangga menjadi
lebih memperhatikan tanaman. Kebersihan lingkungan dengan membersihkan gulma
serta menanami tanaman menjadi aktivitas pagi dan sore hari pada masyarakat
desa. Halaman rumah orang desa yang masih tanah mudah ditumbuhi rumput serta
tanaman liar. Hal yang dilakukan dengan mencabut dan menghilangkan
rumput-rumput liar menata tanah dan jalan setapak menuju pintu rumah. Halaman
dihiasai bunga-bunga.
Selain itu kegiatan bersih halaman di pagi
hari digunakan untuk mengganti aktivitas memasak untuk sarapan. Kegiatan bersih
halaman dan menanam sering kali bersamaan dengan tetangga. Bersih-bersih
bersama dengan menyapu, memotong rumput atau cabang pohon begitu indah. Ditambah
dengan kegiatan saling meminta dan memberi atau tukar bunga. Proses kegiatan
bersih lingkungan yang rukun dan bahagia tanpa adanya paksaan dari pihak lain. Upaya
kegiatan bersih lingkungan dengan kemauan dan kesadaran sendiri.
Perilaku ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor: 2269/MENKES/PER/XI/2011: perilaku lingkungan bersih adalah sekumpulan
perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran,
yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakat
Kesadaran msyarakat akan pentingnya
kebersihan, khususnya kenyamanan lingkungan. Lingkungan nyaman ini bukan hanya
untuk anggota keluarga di rumah, melainnya untuk tamu. Rasa senang rumah
dikunjungi tamu membuat pemilik rumah ingin memberikan suguhan dan suana yang
terbaik. Keindahan dan kebersihan rumah seolah-olah menjadi perlombaan di
Lebaran nanti. Meskipun demikian bukan berarti bulan-bulan yang lalu lingkungan
tidak bersih. Lingkungan bersih, namun masih belum tertata untuk menampung tamu
lebih banyak. Sedangkan kegiatan bersih lingkungan di bulan Ramadhan untuk
menyambut lebaran ini sebuah tindakan untuk menyambut masyarakat sekitar maupun
luar daerah.
Perilaku ini termasuk dalam salah satu perilaku
terbuka menurut Kholid (2014), Perilaku terbuka (Overt behavior) yaitu
suatu perilaku terbuka terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut sudah
berupa tindakan, atau praktik ini dapat diamati oleh orang lain (dari luar)
atau disebut sebagai observable behavior.
Demikian
salah satu hubungan bersih lingkungan di bulan ramadhan untuk menyambut lebaran
di Desa. Harapannya kegiatan bersih lingkungan terus berjalan, meskipun
kesibukan masyarakat lebih banyak selain di bulan ramadhan. Memang bulan ramadhan
penuh berkah pada banyak hal.
Mari bersih lingkungan,
menyambut lebaran. Lingkungan bersih, hatipun senang.
Penulis: Tyas Prabawati
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kholid. (2014). Promosi Kesehatan.
Jakarta: Raja Grafindo.
Asdiqoh, Siti. 2011. Etika Islam Terhadap Lingkungan Hidup.Salatiga:
STAIN Salatiga Press. hlm. 3
Buhungo. 2012.IlmuKesehatan Masyarakat.
Jakarta: Rineka Cipta.
Khairunnisa. 2021. Lingkungan
bersih pada rumah tangga di desa kuala idi kecamatan idi rayeuk kabupaten aceh
timur [SKRIPSI]. Medan: Universitas Islam Negeri.
KKRI [Kementrian Kesehatan RI]. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor: 2269/MENKES/PER/XI/2011 Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Saputra, Tri. 2020.
Tingkat kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan di desa pelangko
kecamatan kelayang kabupaten indragiri hulu [SKRIPSI]. Riau: Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim.

