Abu kayu bakar pengganti sabun cuci piring yang murah dan ramah lingkungan

Jilid Tylingtar
0

 


        Pernahkan sobat pembaca mencuci piring? Pernahkah mengalami kejadian yang membuat perasaan jengkel? Ketika hedak cuci piring, tapi tidak ada sabun. Kerak yang menempel pada peralatan masak sulit dibersihkan.  Ya, saya pernah mengalami hal yang serupa. Sekarang, saya punya trik dan tips mencuci gerabah atau alat masak. Mencuci dengan mudah, murah, praktis dan ramah lingkungan yaitu menggunakan abu bekas bakar kayu. Saya menuliskan tentang abu, manfaat, kandungan ilmiah serta nilai ekonomi dari abu kayu bakar. Selamat membaca, sobat.


        Kayu setelah dibakar akan menghasilkan abu dan arang. Abu terbentuk dari pembakaran kayu bakar yang telah melewati bentuk arang menjadi butiran-butiran kecil. Abu kayu bakar yang bagus dari kayu yang kering dan ukuran kayu sedang. Kayu yang demikian menghasilkan abu yang lembut, berbobot dan butiran debunya lebih besar dibanding bambu, kayu lapuk, dan serasah kering lainnya.


        Secara tradisional abu dapat digunakan lagi. Masyarakat desa memasak menggunakan kayu bakar pasti memiliki abu kayu bakar. Abu kayu bakar dapat digunakan untuk mencuci piring, terutama untuk menggosok kerak yang menempel pada gerabah.


        Kadungan abu yaitu oksida, karbonat dan bikarbonat (Yuliani, 2012). Senyawa-senyawa yang terkadung dalam abu kayu yaitu silika 7,77%, kalium 4,77%, kalsium 3,56%, magnesium 0,97%, dan natrium 0,52%. (Purawisastra, 2011).


        Kandungan silica, karbonat dalam abu khususnya abu kayu bakar membuat abu kayu bakar menjadi absorben. Penentuan kemampuan absorben (material penjerap) dan adsorbat (material dijerap). Sedangkan, absorbsi adalah proses penjerapan solute dari fluida (cairan) ke permukaan aktif padatan (Yuliani et al, 2019). Sifat abu yang mudah menyerap (adsorbs dan adsorpsi) dapat membantu mengikat kerak atau kotoran yang menempel pada gerabah.


        Abu kayu bakar mudah didapatkan hanya mengambil di tungku bakaran. Abu kayu bakar digunakan ketika sudah dingin atau tidak panas. Adanya abu kayu bakar sebagai pengganti sabun cuci menjadi lebih hemat dan cepat memperolehnya hanya mengambil di dalam rumah.


        Butiran abu kayu bakar yang sangat kecil dapat masuk ke hidung dan saluran pernafasan. Penggunaan abu kayu bakar lebih aman jika disiram atau dicampu air terlebih dahulu, sehingga abu basah. Kemudian, abu digosokkan pada benda yang dicuci. Benda yang keraknya tebal membutuhkan abu lebih banyak.


        Mencuci dengan abu kayu bakar dapat membuat air bilasan keruh. Namun, keruhnya air ini tidak mengakibatkan pencemaran tanah dan air. Abu pada bekas bilasan cucian akan mengendap di tanah.


        Saat ini banyak yang menjual abu kayu bakar di marketplace atau toko online. Harga abu kayu bakar berkisaran Rp. 5000,- sampai Rp.20.000,-  perkilogram. Harga tersebut disesuaikan dengan kualitas abu.


        Abu kayu bakar dapat dimanfaatkan selain untuk cuci piring. Abu kayu bakar digunakan sebagai pupuk tanaman, membasmi ulat di sawah, menyerap racun pada umbi-umbian yang akan dibuat kripik (kripik gadung), dan lain sebagainya.


        Penggunaan abu kayu bakar bisa terus dilakukan secara tradisional seiring dengan terus mencari pengolahan dan pemanfaatan pada abu kayu bakar yang lebih baik. Masyarakat yang sudah menggunakan dapat diteruskan. Masyarakat yang penasaran, silahkan mencoba menyuci menggunakan abu kayu bakar.


Quotes ranting:

“Apa bisa memilih? Setidaknya jadi sangkar burung atau kayu bakar daripada lapuk tak berbentuk.“ 

Terima kasih, Sobat Jity (Jilid Tylingtar) sudah membaca sampai akhir. Silahkan bubuhkan komentar untuk saya berbenah lagi.


Penulis: Tyas Prabawati, S. Hut

Berikan komentar topik apa yang ingin kamu ketahui ya, sobat pembaca !

Daftar Pustaka

Purawisastra, S. 2011. Pengunaan beberapa jenis abu untuk isolasi senyawa galaktomanan dari ampas kelapa. Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri. 1(4): 260-266.

Yuliani HR. 2012. “Adsorpsi Methyl Violet Menggunakan Kalembang Teraktivitas”. Prosiding Seminar Keteknitan Universitas Mulawarman 2012. Samarinda.

Yuliani HR, et al. 2019. Kajian awal adsorben abu kayu terhadap Methylene Blue. INTEK Jurnal Penelitian. 6(2): 133-138.

Posting Komentar

0 Komentar
Posting Komentar (0)